saat kuliah saya praktek uji lapangan di RSJ magelang, setelah tamat saya bekerja, salah satunya bekerja di markaz , saudi arabia. Antara RSJ Magelang dan markaz sama sama menangani di bidang gangguan jiwa. Namun ada suatu perbedaan yang sangat mencolok dimana saya merasa bangga sebagai warga indonesia. Menurut saya, ternyata program RSJ magelang jauh lebih baik hasilnya dari pada pasien yang ada di markaz.
di RSJ magelang tahun 2003 menurut pandangan saya sungguh luar biasa. Meskipun saya hanya praktek 30 hari tapi sangat terkenang sampai kini.salah satu yang membedakan antara RSJ magelang dengan saudi adalah kreatifitas dan perhatian. Di magelang para pasien jiwa akan di arahkan ke hobi masing masing, ada yang menggambar, membuat kerajinan tangan dan bercocok tanam.ada petugas yang mengarahkan ke agama,jadi pasien tidak hampa meski ada di RSJ. Kalau pasien di saudi ini tidak ada arahan ke hobi.jadi mereka yang Sudah membaik hanya jalan jalan kesana kemari.malahan cenderung melakukan perbuatan yang tidak baik,mungkin dikarenakan tak ada kerjaan lain. Juga tidak ada pengarahan sama sekali soal agama. Pernah suatu ketika saya sholat,di belakang ada penderita gangguan jiwa yang sepertinya ragu ragu mau ikut sholat. Setelah saya selesai sholat saya tawarkan dia untuk sholat,lalu iapun sholat dan setelah itu dia tampak senang sekali,berkali kali tersenyum. Dan di hari hari kemudian ia selalu ikut sholat bersama teman indonesia yang lain. Bukan cuma itu saja,masih ada pasien jiwa yang ketika ada adzan dia langsung melakukan gerakan sholat di kamar. Andai saja mereka yang seperti ini di ajak sholat bersama dalam markaz mungkin hatinya akan lebih baik dan tenang,seperti yang ada di magelang.tak cuma ada satu atau dua orang,tapi lumayan banyak penderita yang ikut sholat,dan semua komentar suka dan sadar kewajiban seorang muslim untuk sholat.bukankah perasaan senang dan kebersamaan seperti ini akan mendukung pemulihan kesehatan jiwa pasien?.
saya bersama perawat lain pernah ada harapan untuk pendekatan religius untuk mengajak sholat bersama,tapi tak ada dukungan dan perhatian sama sekali dari atasan . Malahan kami takut sebab ada apa sedikit selalu di besar besarkan. Belum saya ada masalah yang membuat semua impian itu sirna, bahkan sampai pulang nanti tidak mungkin bisa terwujud niat baik diatas. Wallohu a‘lam bi showwab biarlah Allah yang tau semua niat baik ini dan semoga Allah mengirinkan orang lain untung meng edit semua aturan menjadi lebih baik
0 comments:
Post a Comment