• put your amazing slogan here!

    Translate

    PERAWAT INDONESIA BERHATI HATILAH KALAU MAU KE SAUDI


    saya tidak tau entah ini sebuah tindakan kriminal atau bukan. Andai ini merupakan sebuah kesengajaan maka saya juga tidak bisa membuktikan kalau ini adalah ulah PJTKI nakal yang berkedok kesalahan, yang jelas telah menterlantarkan banyak perawat kita di saudi.

    nasib buruk telah menimpa mayoritas perawat indonesia di saudi, salah satunya adalah saya sendiri.disini para perawat tertukar profesi dengan profesi mereka yang sama sekali tidak membutuhkan ijazah,bahkan tidak sekolah SD juga bisa menjalankan tugas ini.

    karena tertukar profesi maka semuanyapun berubah,dari pekerjaan yang bukan bidangnya, gaji, sampai tunjangan fasilitas, saya anggap semua itu sangat tidak layak di lakukan oleh tenaga profesional kita. Dimana para perawat sangat di hormati di indonesia, malah di saudi di samakan dengan mereka yang tak punya pendidikan sama sekali.

    karena tak sesuai dengan harapan maka kamipun melakukan demo mogok kerja, bahkan ada yang kabur ke ibukota hanya untuk menuntut apa yang seharusnya menjadi hak perawat,tapi semua usaha sia sia saja. Saya sendiri sudah menghubungi KBRI tapi memang katanya kasus kami sangat fatal sehingga mustahil untuk di perbaiki. Kami juga menghubungi PJTKI,dan berjanji akan di urus dalam 3 bulan,tapi hasilnya tak ada hingga hampir 1 tahun ini.

    saya telah menemui atasan saya dari perwakilan saudi,dia mengatakan kalau indonesia mau merubah status saya maka saya sudah jadi perawat,tapi tak ada konfirmasi dari indonesia.

    kami para perawat di saudi menelan pil pahit kekecewaan yang luar biasa, semua jalur telah kami tempuh guna mendapatkan hak yang semestinya tapi tiada hasil. Banyak yang merindukan pulang ke indonesia seperti saya,tapi harus membayar uang sebesar 5000 real,atau setara dengan 18 juta, belum biaya pesawat, dan kebutuhan pribadi seperti bekal. Tapi mayoritas teman teman pilih bertahan dalam sakitnya hati,dan harus rela menerima kenyataan pahit sebab tiada pilihan lain.

    kebanyakan teman2 berangkat ke saudi pinjam uang atau jual barang. Jadi pertimbangan saya dan teman teman paling tidak kita harus berjuang untuk melunasi hutang hutangnya dulu dan minimal bisa membeli barang yang kita jual.

    karena gaji kita sangat kecil, secara perhitungan ketika mau pulang barulah kita bisa melunasi hutang dan mengganti barang yang kita beli.tak sedikit perawat yang menyesalkan kejadian ini,dan curhat kalau kejadian di saudi ini bukan meningkatkan ekonomi,tapi malah merusak ekonomi keluarga, menjauhkan dengan keluarga dan lebih berdampak buruk dari pada positifnya. Mungkin yang dirasa manfaat hanyalah bisa ibadah umroh saja.

    dalam sebulan saya hanya bisa kirim uang 2,7jt,sebuah nominal yang sangat kecil bukan?,itupun saya sudah hidup serba prihatin,bahkan jauh lebih prihatin dari pada di indonesia. Tapi sekarang saya bekerja 12 jam dan bisa kirim uang 4,7jt/bulan,meski belanja,masak dan makan apa adanya.kalau perawat sudah terima 12jt dan makan di tanggung, belum fasilitas lain yang mustahil ada pada kami.

    buat mereka yang memiliki uang bisa pulang dengan biaya sendiri.tapi buat saya dengan sangat terpaksa harus menunggu ahir kontrak, sebab tak ada pilihan lain.

    buat teman teman perawat, bidan, saya sarankan sebaiknya hati hati dalam memilih PJTKI, jangan percaya begitu saja dengan nama besar PJTKI yang terkenal ”baik, jujur, besar dan bonafid”, karena dari situ kami mengalami semua ini.

    menurut salah satu bidan yang curhat awalnya ia sering nangis karena kecewa pekerjaan tak sesuai profesi, bersama sama bidan yang lain juga telah menempuh usaha buat memperjuangkan profesinya,tapi hasilnya sama seperti kami, kandas tanpa bekas hingga ahir kontrak.

    penyesalan tinggalah penyesalan, tak ada yang bisa menolong setelah di saudi, mau ngga mau kita harus terima. Tapi hati ini tidak terima kalau profesi kesehatan indonesia harus mengalami hal seperti ini di negeri orang. Karena itu saya tuliskan di sini,agar menjadi wacana buat teman. Teman sejawat di indonesia. Jangan langsung percaya dengan nama besar PJTKI tersebut, karena setelah pulang dari sinibkita juga tidak bisa mendapatkan surat pengalaman kerja

    demikianlah pengalaman pahit yang harus kami alami sekarang, semoga sesuai perjanjian dulu, kami pulang ke indonesia 15-04-2017. Andai bisa sebetulnya kami ingin pulang dari awal awal, tapi tak ada kemampuan dan inilah yang harus kami jalankan. Harapan kami berhati hatilah buat tenaga medis yang mau ke timur tengah.

    Semoga artikel ini bisa bermanfaat


    0 comments:

     

    Blogger news

    About

    Blogroll