namun apadaya kalau penyakit sudah kadung hinggap, apalagi penyakit tersebut adalah jenis jenis penyakit yang sangat sulit diatasi secara kedokteran, seperti hipertensi, diabetes, dan masih banyak lagi. disini saya ingin bercerita sedikit kisah kisah nyata yang semoga bisa menginspirasi kita
ny.s menderita sakit gula, saat pertama ketemu dengan saya ketika saya sedang menjenguk saudara di RS PKU, ny.s dalam kondisi yang sangat lemah dan sering tidak sadarkan diri. entah bagaimana awalnya suami ny.s bercerita sama saya dan ahirnya sampai obrolan obat herbal buat penyakit ny.s.
sesuai dengan kesepakatan ahirnya saya selalu memonitor gula darah ny.s dengan alat yang saya bawa sendiri dari rumah. diawal pengobatan saya terasa puas, karena gula darah terus turun dan kondisi ny,s juga makin membaik. tapi setelah 2 bulan ternyata gula darah naik lagi, perasaan yang dulu juga datang lagi, mulai dari lemas, haus yang berlebihan, buang air kecil lebih dari 2x saat malam, dan rasanya ingin ngemil terus.
sebenarnya obat yang saya berikan adalah obat andalan, obat yang selalu membuat aku bangga dengan hasilnya. dan kenyataan yang terjadi dilapangan memang selalu membuat kejutan buat pasien, bahkan lumpuh 1 bulan bisa berjalan setelah minum obat tersebut dalam seminggu, amandel anak sembuh dalam seminggu, dan masih banyak kejutan lain yang sangat menghebohkan.
tapi seampuh ampuh obat kalau sang pencipta belum menghendaki kesembuhan maka apa boleh buat, ahirnya obat canggih tersebut tinggal cerita, pasien yang memiliki harapan sembuh dengan obat ampuh itupun memanen kekecewaan, harapan sembuh dengan obat tersebut ternyata kandas sudah.
ny.s mulai bingung dan seperti putus asa, begitu juga dengan suaminya sudah bingung, karena berobat kemana mana hasilnya selalu sama. saat semua sudah merasa pasrah maka sayapun mulai bingung, saya ingin sekali membantu meringankan penyakit ny.s, saya kasihan melihatnya tapi saya bukanlah sang pencipta yang bisa menyembuhkan penyakit dalam sekejap.
sebelum saya pamitan untuk mengundurkan diri, saya berpesan kepada pasien agar perasaan pasrah kepada Alloh ditingkatkan, nerima dan iklas dengan semua yang telah digariskan. setelah itu saya pemitan dan saya minta maaf kalau selama pelayanan saya ada sesuatu yang kurang berkenan.
setelah 2 minggu saya dapat sms dari ny.s katanya saya diharapkan datang kerumahnya sambil membawa alat cek gula darah, setelah saya datang kesana saya melihat wajah ibu jauh beda tidak kaya dulu saat saya pamitan. wajah ibu kini bersih, ceria, gatal gatal sudah tidak ada lagi.
karena saya terkejut dan heran saya menanyakan obatnya apa, kemudian pasien bercerita kalau kini sudah tidak mau makan obat lagi hanya pengaturan pola makan saja. obat diminum kalau perlu saja, dan ny.s bercerita rahasia hidup sehatnya. diantaranya adalah
- perbanyak baca istihgfar
- iklas kepada Alloh, dengan rasa ini jiwa akan tenang
- berprasangka baik kepada Alloh. bahwa Alloh memberikan penyakit pasti karena Alloh sayang, ingin menghapus dosa dosa didunia dan ingin melatih kesabaran
- pasrah. segala yang ada dalam hidupnya semua itu adalah milik - NYA. hidup mati sudah diatur
- perbanyak rasa syukur, dengan rasa syukur akan mendatangkan kebahagiaan luar biasa dimana kebahagiaan tersebut akan menghalau kesusahan dan penyakitpun bisa ditekan
- dengan penuh keyakinan teruslah berobat semampunya.
lain cerita dengan pasien A. kondisi yang sangat memprihatinkan ia harus dirawat di RS. sesampainya di RS ternyata ada sebuah keanehan langka. ternyata pasien A sekamar dengan pasien B dimana sakitnya sama, dokternya sama, obatnya sama bahkan diit di RS juga sama. yang tidak sama adalah kepribadian pasien. kalau pasien A cenderung agamis tapi pasien B cenderung ugal ugalan.
saat sakit datang mendera maka pasien A dengan menahan nyeri istighfar, pasrah, ihlas dan tidak pernah melupakan terhadap Alloh swt sebagai sang pencipta, juga sering bersoa agar penderitaannya lekas disudahi. sedangkan pasien B saat sakit datang ia akan memanggil manggil ibunya yang telah tiada, berteriak dan semakin kacau.
pemandangan ini sungguh tampak beda dan sangat mencolok. perkembangan kesembuhan juga ternyata berpihak pada pasien A, dalam hitungan hari kehari ternyata perkembangan terus membaik, sedangkan pasien B tetap ada perkembangan tapi sangat lambat. ahirnya pasien A lebih cepat pulang dari pasien B. bahkan pasien B baru bisa pulang setelah lama.
dari sini kita bisa mengambil pelajaran berharga, betapa pentingnya untuk mengendalikan pikiran dan perasaan untuk kesembuhan. apapun penyakitnya akan terasa lebih ringan manakala kita mendekatkan diri kepada sang pencipta, karena hanya dengan itu kita akan mendapatkan kekuatan tak terbatas. jadi apapun bentuknya mendekatkan diri kepada Alloh adalah kunci kebahagiaan, peredam duka, pelepas lara dan yang paling utama adalah obat penyakit jasmani dan rohani
0 comments:
Post a Comment