pagi ini hujan deras, anak bangun terlalu pagi hingga saya tidak bisa melanjutkan istirahat malamku.saya terbangun dan tak ada aktifitas, awalnya hendak main facebook, tapi udah bosen, game ngga manfaat. yah ahirnya saya iseng iseng menuliskan pengalamanku di hari kemarin.
sepulang dari kerja di RS saya langsung kerumah pasien sebagaimana yang telah di janjikan hari hari kemarin. meski saya seorang perawat tapi saya mahir dalam bermain bekam lho, harusnya pasien bekam hari itu 4, tapi karena keterbatasan waktu ahirnya saya edit waktu.
pasien 1.
dialami oleh ibu berusia 60 tahun. dengan badan yang kurus dan tinggal tulang dan kulit ia mengeluhkan kalau pinggang terasa sakit. sakit ini sudah di alami 6 bulan silam. kalau hendak duduk harus pelan pelan, kalau terlalu cepat akan terasa sakit sekali. sudah pijat lebih dari 4x, juga sudah berobat dokter berkali kali, tapi hasilnya sembuh sementara waktu saja, kemudian kambuh di hari berikutnya.
setelah saya bekam, ibu tersebut langsung bisa merasakan ada perubahan, setidaknya sudah terasa ringan dan tidak begitu sakit lagi seperti sebelum di bekam. setelah itu saya pamitan untuk menemui ke pasien bekam berikutnya. yang saya sayangkan ibu ini tidak memiliki hp, jadi saya tidak bisa memantau perkembangannya di hari kemudian
pasien 2.
2 tahun lebih kakinya terasa berat sebelah, menurut bapak saiman (nama pasien) kalau berjalan seperti ada yang memegangi hingga terasa berat. sedangkan menurut versi dokter adanya stroke, karena riwayat pernah stroke.
tapi keluhan pak saiman sama saya hanyalah masalah kaki, pak saiman tidak mengeluhkan masalah stroke, jadi saya vokuskan pengobatan ke arah kaki yang sakit saja.
setelah di bekam, saya sarankan pak saiman untuk melemaskan kakinya dengan cara berjalan sesaat. saat itu juga pak saiman langsung komentar kalau sakitnya langsung terasa ringan dan lebih baik dari sebelum bekam.
karena tugas saya sudah selesai ahirnya saya permisi untuk melanjutkan ke pasien berikutnya.
setelah 3 hari kemudian ibu saiman sms kalau ternyata pak saiman merasa cocok dan bisa berkebun tanpa harus mengeluhkan kaki berat lagi.
menurutku mungkin belum pulih 100%, tapi setidaknya sudah ada perubahan. kemudian ibu saiman meminta saya untuk membuat jadwal terapi bekam, dan saya sanggupi permintaan ibu saiman. jadi dalam seminggu 1x sehabis saya kerja dari RS programnya saya langsung ke rumah pasien
pasien 3.
dengan tekanan darah 210/110 mmhg ibu suryati mengeluhkan tidak bisa berdiri tegak karena pinggang sakit. apalagi sehabis duduk, pasti harus pelan dan sangat pelan untuk berdiri.
nenek berusia 60 an ini ternyata hidup bersama putra pertamanya di rumah yang sederhana. akan tetapi anaknya memiliki gangguan jiwa jadi tidak bisa berbuat apa apa, sementara ibu suryati harus memasak nasi setiap bangun tidur di pagi hari. dengan pinggang kaku sakit dan kencang ibu suryati sering merangkak sambil menangis menahan sakit untuk memasak nasi, mengolah sayuran buat makan keseharian.
menurut dokter ibu suryati harus operasi karena ada syaraf yang terjepit, namun ibu suryati tidak memiliki dana untuk itu. uang ibu suryati hanya terfokus untuk anaknya yang harus ketergantungan dengan obat obat jiwa yang harganya sangat mahal. sehingga ibu suryati tidak bisa mengobati sakitnya sendiri.
setelah bekam selesai ibu suryati langsung bisa berdiri tegak, katanya tidak lagi sakit. dan ibu suryati meminta agar saya melanjutkan pengobatan bekam untuk hasil terbaik. alhamdulillah keluhan ibu suryati selama 6 bulan bisa di atasi dalam 30 menit saja. segala puji atas kiasa-MU, yang telah menyembuhkan penyakit dengan cara cara yang sangat unik ini
pasien 4
pasien ini lumayan beda, kondisi tekanan darah dan keluhan tidak memungkinkan untuk bekam, jadi saya tunda minggu depan.
eh tau tau udah padang nih...... udahan ah nulisnya. makasih ya kawan kawan sudah mau mampir di blog saya.
oh iya bagi yang berminat bekam saya bisa di panggil. saya melayani panggilan untuk wilayah banyumas dan sekitarnya, wilayah kroya, hingga gombong. Info lebih lanjut bisa kontak saya +62 853-2860-2032
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment