bagai burung dalam sangkar emas

manusia tercipta hanya memiliki 2 perbedaan dalam usaha, yaitu bekerja atau wiraswasta.
ketika kita bekerja sama artinya kita aman di tempat, kita tidak perlu jauh jauh mencari nafkah, setiap hari hanya di situ dan ada ikatan waktu. itulah yang saya sebut dengan burung dalam sangkar emas.semua orang melihat sangkar emas tersebut, bukan si burung yang ada di dalamnya. tapi perasaan si burung tak siapa tau, bahkan si pemeliharanya. seperti contoh karyawan yang bekerja di rumah sakit, semua orang akan melihat rumah sakitnya bukan orangnya, karena memang begitu gemerlapnya tempat ia bekerja. padahal perasaan karyawan ingin lepas, bebas dan berkarya untuk terbang kesana kemari, tapi ia tak bisa berbuat apa karena sudah terikat oleh waktu. dengan didalam sangkar akan selalu mendapatkan jatah makan, terlindungi dari panasnya matahari dan angin, tidak ada binatang buas yang mengancamnya. ia merasa aman dengan menjual kebebasannya.

lain halnya si burung bebas, ia harus terbang kesana kemari untuk mencari makan.pola pikir dan kewaspadaan diri selalu terlatih dari hari ke hari, ia kadang harus menerobos hujan, panasnya matahari, angin dan tidak aman dari binatang buas, atau bahkan pemburu yang menggunakan senapan. tapi ia bisa menikmati luasnya dunia, dan bisa melihat birunya langit, tingginya gunung dan luasnya samudra. sedangkan si burung dalam sangkar emas ia tak memiliki kebebasan berkarya, hanya menyanyi dalam tempat yang sama.

dari sini kita bisa melihat perbedaan antara si burung sangkar emas dan burung bebas, semua memiliki kelebihan masing masing, tapi alangkah indahnya kalau kita bisa lepas, terbang berkarya tanpa ikatan untuk meraih impian,tanpa terikat dengan orang lain. tapi kenyataan telah membuktikan bahwa si burung bebas lebih tahan banting dan lebih sukses dari pada si burung emas