Pages - Menu

Tuesday, December 22, 2015

ANTARA CINTA DAN SAHABAT

Sebelum aku menikah.banyak sekali gadis gadis yang mendambakan cintaku.jujur aja,saya berasal dari keluarga sederhana. Ayahku seorang kepala SD,Tapi disiplin agama luar biasa,hingga dari SD kelas 1 saya tak pernah lupa sholat 5 waktu dan puasa ramadhan tanpa paksaan.saat saya duduk di bangku SMP saya berteman baik dengan pria pengurus masjid,sebut saja ahmad. Kita memiliki banyak kesamaan hingga kemana mana selalu bareng,bahkan sampai bolos sekolah juga selalu bareng.umumnya bolos saat hari senin kamis,saat puasa sunah,kita ke pantai,gunung,pulang pulang mahrib (hahaha...jgn di tiru ya?).

tamat SMP aku dan hadi berpisah,saya dan dia melanjutkan ke sekolahan yang berbeda,tapi kita masih saling komunikasi. Ahmad sering bercerita kalau saat ngajar anak anak di masjid ia tidak sendiri,ia di bantu oleh aisha,gadis cantik cerdas dari keluarga kaya dan terpandang. Ahmad bercerita, sebetulnya ia diam diam cinta sama aisha,tapi ahmad ngga ada nyali,sebab ahmad dari keluarga dukun dan tak mampu. Entah apa yang ada dalam benak ahmad,dia sangat ambisius mengenalkan saya sama aisha,bahkan saya dikenalkan dengan orang tua aisha.dan ternyata ahmad sama keluarga aisha sudah sangat dekat,jadi mudah saja mengatur waktu itu semua.

sayapun hanyut dan perasaan takjub menyelimuti keluarga aisha.bukan cuma itu,ahmad juga telah menghabarkan cerita tentang saya.hingga suatu saat datanglah temanku kerumahku dengan teman yang tidak aku kenal,ternyata dia adalah kakak aisha. Dan sejak itu aisha mulai berharap mendapatkan saya,karena ada dukungan dari kakaknya,ahmad dan keluarga.

dalam 4 mata ahmad bercerita kepadaku.

Ahmad : “adi,menikahlah dengan aisha,saya merindukan teman untuk mendidik anak anak di masjid.aisha suka sama kamu,dan aku rasa kamu serasi sama aisha.masjid ini butuh orang seperti kalian”

saya : “bukankah kamu suka sama aisha,kenapa kamu ngga mau terus terang saja,aku yakin aisha dan keluarga akan menerima kok”

ahmad : sambil menundukan Kepala bilang “aku malu,ayahku dukun.mana mungkin keluarga aisha mau menerimaku.kalau aku orang tak punya,mungkin bisa di toleransi. Tapi ayahku dukun!,akidah kita jauh berseberangan”

sambil tarik nafas panjang saya bertanya : “sebenarnya kamu cinta sama aisha kan?”

ahmad : “iya”

saat itu saya diam,saya bisa merasakan perasaan ahmad. Andai aku nikah sama aisha pastilah ahmad sakit hati,meski ahmad berimpian agar saya ikut mbantu ngajar di masjidnya,tapi soal perasaan manusia tak bisa di bohongi.

lain halnya dengan aisha dan keluarganya,mereka sangat mendambakan saya.tapi sebesar apapun cintaku aku tak mau melihat temanku bersedih, hingga suatu ketika saya berkata “maaf,saya sebenarnya tak suka aisha,hanya simpati saja atas perjuanganya”. Tentu saja ucapanku itu membuat hati aisha dan keluarga hancur. Dalam hancurnya hati aisha saya sempat berkata kepada kakak aisha ”menikahlah dengan ahmad,dia pemuda yang baik”

kk aisha : ”tapi aisha tidak cinta sama ahmad.cinta aisha hanya Sama kamu adi!”.

saya : ”menikahlah karena Allah,ahmad pemuda saleh.kasian dia,sebetulnya ia selama ini sangat mencintai aisha,ahmad butuh pendamping hidup dan pendamping pengurus masjid”

kakak aisha diam dan berkata ”baik,akan saya sampaikan ke aisha ucapanmu,semoga aisha bisa berfikir sehat”.

tak lama kemudian saya terima undangan pernikahan aisha dan ahmad. Sungguh luar biasa senangnya hatiku.pada hari pernikahan bahkan saya bermalam di sana. Hanya saja ketika aisha melihatku sorot matanya menggambarkan kesedihan,dan itupun di sadari oleh ahmad.itulah ahir perjalanan cinta ahmad dan aisha,kini mereka benar benar menjaga masjid. Saya sangat bangga punya teman seperti mereka. Hanya saja setelah menikah persahabatan saya dengan ahmad harus berahir pula. Saya tidak lagi pernah mengunjungi rumah ahmad,saya ngga mau mengingatkan kenangan lama aisha tentang aku.juga ahmad,sejak itu kita putus kontak hingga 15 tahun berlalu.dia berprofesi sebagai guru,dan sudah 2 keponakanku di ajar Sama ahmad. Kata keponakanku habis ngajar di sekolahan sering menemui keponakanku lalu tanya kabar saya.mungkin ahmad masih merindukan teman lama seperti dulu,tapi dalam hati saya juga sangat merindukan untuk bertemu lagi. Yang lebih parah,dia tak punya jejaring sosial maupun HP untuk saling berkirim pesan. Saat ini saya di arab saudi dan dia di indonesia

No comments:

Post a Comment