se atap dengan mertua

buat teman teman yang masih ndompleng dengan mertua tentulah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa perasaan anda pastilah berkata "ini bukan rumahku, ini adalah rumah mertua. keberadaan saya hanyalah numpang".
penampilan bisa dibuat tenang dan damai, ucapak bisa berkata "saya bahagia dirumah mertua" tapi sejujurnya hati kecil sobat berkata "saya pingin bebas"

apapun gaya sobat tetap saja tidak bisa membohongi hati nurani, hati nurani akan selalu berkata jujur dan apa adanya. berikut adalah salah satu perasaan serba salah bersama mertua yang sudah pasti terjadi :

1. saat sobat cape dan pingin bersantai untuk bangun siang atau mau tidur lagi maka perasaan ini harus sobat lupakan. buat yang cewe tentu akan bangun pagi dan memasak untuk keluarga, mustahil mau tidur lagi dan bersantai. buat cowo tentu akan merasa tidak enak sama mertua kalau mau tidur lagi
2. semua serba terbatas dan ada batasan batasan yang tidak mungkin kita langgar dan tentunya kita harus melupakan "kebebasan"
3. jika mertua orang baik, istri orang baik dan sobat juga orang baik ketika di campur jadi satu pastilah hasilnya = tidak baik. padahal unsur ke 3 tersebut adalah orang baik semua, bagaimana kalau ada salah satu saja yang tidak baik, tentu hasilnya sangat tidak baik
4. belum seputar mendidik anak. kadang kita ingin mengarahkan anak istri kita, namun mertua selalu ikut campur dan kita tidak bisa mendidik anak
5. masih banyak lagi, dimana kesimpulan mau ngga mau kita harus kontrak. meski kita hidup dengan pas pasan dan rumah sederhana namun perasaan akan jaauh lebih bahagia manakala dalam keluarga kita diperlakukan seperti kepala keluarga, atau seorang ibu menjalankan perannya dengan sempurna.

ini adalah gambaran saya, semoga bermanfaat