salah satu dari teman dekat menemui saya dan menceritakan seputar adiknya yang tengah sakit. kalau menurut hasil laboratorium sebetulnya mengidap sudah jelas jelas mengiap penyakit hepatitis. selain itu dari buang air kecil seperti warna teh, badan lemas, mual dan nafsu makan turun drastis. saat itu sudah selesai opname 10 hari, mungkin sugestinya yang kurang sehingga sakitnya seperti tidak ada perubahan, bahkan setelah di laborat ulang hasilnya malah kian memburuk.keluarga sudah pasrah dan salah satu anaknya menyarankan supaya ditempuh dengan pengobatan herbal saja yang kemudian meminta supaya saya datang kerumahnya, dan sayapun datang kerumahnya setelah di jemput
sesampainya disana saya melihat hasil laborat dan saya anggap memang itu sudah lumayan parah. saya tidak sanggup untuk melakukan pengobatan dengan herbal 100% karena sakitnya sudah sedemikian parahnya, saya menyarankan untuk tetep periksa dokter setiap obat habis. selain itu saya juga mengajukan banyak persyaratan dan pantangan untuk pengobatannya dimana kewajiban dan pantangan tersebut sama sekali tidak boleh dilanggar.
meskipun takut dan dan sangat berhati hati saya terus lanjut memberikan terapi bekam dan terapi zona
saya takut dan hati hati karena penyakit hepatitis tersebut mudah menular, dan saya harus mensterilkan alat bekam saya setelah dipakai. buat saya memang menghadapi penyakit seperti itu dan sejenisnya terasa sangat ribet tapi tak ada pilihan lain, sebagai seorang yang merasa mampu untuk menolong sesama kenapa tidak!.
dalam 10 hari kedepan ternyata perubahan mulai tampak, saya sarankan untuk cek laborat ulang dan alhamdulillah hasilnya lumayan membaik. dari sini keluarga mulai percaya dan sugesti mulai masuk, ahirnya pasienpun merasa yakin dan sangat yakin. tidak lebih dari 2 bulan pasien sudah tidak merasakan keluhan lagi. dalam cek laborat ternyata sudah dinyatakan fit, tapi saya tetap menyarankan untuk menjaga pola hidup meski sudah sehat.
seperti biasanya setelah tugas selesai saya hendak berpamitan. saya menemui ayah dari pasien, saya meminta maaf kalau dalam layanan saya ada kata kata yang tidak berkenan. termasuk meminta maaf kepada pasien dan bapak ibunya. setelah saya hendak pulang tau tau bapak terkejut melihat batu merah yang ada di meja.
kemudian terjadilah obrolan antara saya dan bapak :
bapak : "(terkejut) lho!, ini jimat saya yang menghilang lebih dari 2 tahun lalu, kok bisa ada di sini!"
saya : (cuma diam tidak mengerti apa maksud bapak tersebut)
bapak : "mas ini jimat batu merah delima, tak siapa bisa memiliki batu ini, tapi batu ini tau tau ada saat mas mau pulang. saya tau batu ini ingin ikut sama mas karena mas sudah menolong anak saya, batu ini bisa menolong mas sewaktu waktu mas, jadi tolong jangan tolak batu ini, batu ini cocok dengan mas"
saya : "masa sih pak?, (dengan rasa penuh heran)"
bapak : "saya punya koleksi banyak jimat, tapi hanya jimat ini yang paling hebat, banyak yang ingin memilikinya, tapi tak seorangpun yang bisa. saat saya berikan batu ini pastilah akan hilang dan tau tau sudah di rumah ini lagi, mas tadi tidak melihat kalau didepan mas ada batu itu kan?"
saya : "iya pak, saya memang tidak melihat kalau dari tadi ada batu di situ"
bapak : "sudah mas, jangan di tolak rejeki ini"
baca selebihnya
No comments:
Post a Comment