Pages - Menu

Saturday, May 5, 2012

duniaku masih gelap

kaya dan miskin sudah di tentukan oleh yang diatas, tapi masing masing dari kita berhak memilih dan kemudian mewujudkan dengan bentuk usaha. sedikit cerita tentang kehidupan yang tengah saya alami.

saya memiliki 10 bersaudara kemudian meninggal 2 orang, jadi sekarang 8 orang. masing masing sudah sukses dengan rumah yang megah, serba mobil dan memiliki uasaha yang hasilnya ratusan juta tiap tahun.
kakak yang ke 1 sudah memiliki rumah besar dan mobil, tanah yang luas dan keuangan yang cukup aman untuk masa depan anak anaknya.
kakak yang ke 2 memiliki rumah yang cukup besar, mobil sepertinya siap beli
kakak yang ke 3 memiliki perusahaan pribadi kelas internasional yang bergerak dalam bidang periklanan
kakak yang ke 4 memiliki usaha jangkauan luas, istri sudah PNS jadi lebih tenang. sudah memiliki rumah sendiri
kakak yang ke 5 memiliki omset perusahaan pribadinya minimal 50juta perbulan. itupun sudah di jalankan oleh karyawan dan kakak yang ke 5 kini sedang melirik usaha lain.
kakak yang ke 6 juga mengetuai perusahaan nasional yang bergerak di bidang umroh dan haji, selain itu dia akan membina hubungan dengan singapure bergerak dalam bisnis minyak
saya adalah anak ke 7, belum punya rumah, pendapatan pas pasan dan terpaksa masih ikut mertua buat makan.
dan adik saya yang terahir kemarin baru saja membeli mobil, karena terima gaji 300juta.

melihat sekilas perbedaan diatas sangatlah mencolok. motor kendaraan utama saya, kalau kakak mobil. buat beli baju saya harus nabung, kalau saudara saya keluar masuk mall dan belanja harga jutaan itu sudah harian. anak saya biasanya saya belikan mainan yang harganya maksimal 30.000 kalau anak saudaraku membeli mainan anak yang harganya sekitar 500.000.

anak saya sering bertanya ke saya "kok bapak ngga bisa beli rumah bagus sih...", atau bertanya "pak, nanti beli mobil ya??", dan pertanyaan lugu lainya.maklum anak saya masih umur 4 tahun jadi belum tau ekonomi, taunya cuma ingin seperti anak anak lain se usianya.

yang sering membuat saya sedih manakala saya tidak pulang rumah karena kerjaan, maka anak saya bilang "bapak lagi kerja ngga pulang pulang biar bisa beli rumah".itulah anak kecil yang taunya hanya bisa membedakan. saya selaku orang tuapun harus siap kerja keras demi kebahagiaan anak istri.

masing masing telah di tentukan oleh yang diatas. baik umur, rejeki, jodoh dan mati. jadi apapun yang terjadi kita syukuru saja apa adanya. yakinlah Alloh selalu memberikan yang terbaik buat kita

No comments:

Post a Comment