Pages - Menu

Monday, January 16, 2012

LINGKARAN SETAN


Ini adalah kisah yang saya alami semasa saya duduk di bangku kelas 3 SMU. Hari itu memang di luar kewajaran, ingin rasanya saya pulang lebih awal dari biasanya. Dan merupakan kebahagiaan yang dinanti nanti, ternyata guru pengajar ada keperluan mendadak, sehingga para murid di tugasi untuk mencatat. Tapi kebanyakan mereka memilih pulang saja dari pada menulis tugas.
Saat itu waktu sudah menunjukan jam 9, saat yang terlalu pagi untuk pulang sekolah bagi siswa SMU. Sedangkan saya adalah pendatang di daerah tersebut, karena rumah saya jauh, saya kos di daerah situ. Ketika hendak pulang saat itu, saya males pulang lewat jalan biasanya, kali ini saya ingin mengambil jalan yang lebih singkat dan lebih pendek menurutku. Akan tetapi jalan ini melewati sedikit perbukitan, lalu baru sampai di kos kosanku, tebakanku. Setelah saya yakin, saya pulang melewati tempat yang memang belum pernah saya lewati sebelumnya. Saya menikmati pemandangan perbukitan, udara sejuk dan alam pemandangan yang benar benar mempesona. Saya yakin sekali, setelah saya melewati tempat ini, maka saya akan masuk desa saya. Karena itulah saya berjalan lurus ke timur, tidak belok kemana mana. Tapi setelah saya berjalan lama, ternyata saya tidak menemukan desa, bahkan selalu berbukit bukit dan berhutan. Saya mulai merasakan perasaan aneh, sepertinya saya mulai bingung. Dengan keadaan sendiri saya terus berjalan, dan ternyata saya kembali di posisi semula. Terus saya putuskan untuk kembali ke sekolahan lagi, dengan cara menelusuri jalan saya masuk. Tapi ternyata tidak bisa, karena saya lagi lagi kembali di tempat itu.Saya bener bener bingung, kali ini saya berjalan terus ke kanan, tetep kembali di situ juga. Saya melewati sebuah perumahan, akan tetapi rumah tersebut sepertinya tak berpenghuni. Saya berjalan di halaman rumah untuk bertanya kemana jalan yang harus saya tempuh, tapi tidak ada seorangpun yang bisa saya jumpai. Bahkan saya mengetok pintu, akan tetapi tak ada jawaban. Saat itu sudah menunjukan jam 11. Kalau dirumah sudah saatnya pesiapan untuk berangkat sholat jumat. Karena itu saya mempercepat jalan saya, dengan harapan cepat sampai rumah lalu mandi dan sholat jumat. Lagi lagi saya kembali di tempat yang semula. Saya merasa lelah, ada perasaan menyerah, saya duduk menanti orang lewat, tapi selama penantian tak ada orang lewat satupun, padahal itu adalah jalan beraspal, alias kendaraan bermotor bisa melewati dengan mudah .
Saya cape, lelah, bingung dan ada perasaan putus asa. Saya tidak bisa berbuat banyak, saya Cuma duduk sambil melihat jam tangan. Waktu sudah menunjukan jam 11.30. kali ini saya berdoa dengan tulus dan pasrah, “ya Alloh, maafkanlah aku jika kali ini hambaa tidak bisa menjalankan sholat jumat, saya ingin menjalankan ya Alloh, akan tetapi saya tidak bisa keluar dari tempat ini. Ya Alloh, tolonglah hamba dalam kebingungan ini, keluarkanlah hamba dari tempat ini agar hamba bisa menjalankan perintahmu….”
Baru saja saya berdoa demikian, saya mendengar ada suara anak manusia tertawa. Dalam hati saya sangat senang, mata saya langsung mencari dimanakah gerangan anak lelaki yang tertawa barusan, siapa tau bisa menunjukan jalan keluar dari hutan ini. Setelah saya melihat anak tersebut, ternyata dia tidak sendirian, dia sama bapaknya yang sedang memetik melinjo diatas pohon. Saya Tanya jalan keluar hutan, bapak bilang. “mas kamu di perempatan itu belok ke utara, jangan ke selatan (sambil mengacungkan jari telunjuk kea rah perempatan yang jaraknya 100M dari bapak itu berdiri)”. Sesampainya di perempatan tersebut saya berjalan belok ke utara sesuai petunjuk kakek tadi. Baru beberapa langkah si bapak bilang dengan berteriak “mas jangan ke selatan, kamu itu berjalan ke selatan. Kamu harusnya jalan ke utara”. Sepontan saya berhenti, saya tidak habis pikir, padahal yang saya yakini ini adalah arah utara, tapi bapak tersebut mengatakan ini adalah arah aelatan. Ahirnya saya membalikkan badan 180’ dan berjalan mengikuti petunjuk sang bapak. Setelah sekitar 5 langkah ke utara, tiba tiba pikiran saya seperti berubah total, sepontan perasaan bingung dan kacau hilang seketika. Sekarang saya sudah tau arah, sudah sadar penuh, dan bisa berfikir sehat.
Ahirnya saya bisa menjalankan sholat jumat, meski saya datang terlambat, tapi Alhamdulillah saya merasa senang. Ini adalah pengalaman unik yang saya alami diantara sekian pengalaman yang unik. Dari kisah ini saya simpulkan, ketika kita selalu ingat Alloh, dan dikala kita mau berdoa, pasti Alloh alloh akan selalu dekat dengan kita. Bagi hamba hamba yanag beriman, tidak ada perkara yang tidak mungkin, karena ia memiliki Alloh yang maha mampu atas segala galanya

No comments:

Post a Comment